Terimakasih buat para donatur atas segala partisipasinya membantu dalam pengembangan Taman Baca Al-Kautsar. Konfirmasi dan kerjasama silahkan SMS ke nomor kami di 081235910900

Rabu, 14 Desember 2011

Buntut Tewasnya Kader Golkar, PolrAes Sumenep Di Demo Ratusan Massa

FAKTAFM.COM-SUMENEP: Sejumlah keluarga dan kerabat RB. M. Ridwan, korban tewas akibat tertembak oleh peluru nyasar salah satu oknum anggota Polres Sumenep, turun jalan melakukan aksi demonstrasi di Pengadilan Negeri (PN), meminta proses persidangan tetap dilakukan di PN Sumenep.
“Kami kecewa karena sidang kasus tewasnya adik saya tidak dilakukan di PN Sumenep. Ada apa ini kok sidang oknum polres Sumenep itu dialihkan ke PN Surabaya...??? " kata Husin Satriawan, Kakak ipar almarhum RB. M. Ridwan.
“Selama ini kami memang diam, karena menghormati institusi Polri dengan harapan dan permintaan sidangnya tetap dilakukan di PN Sumenep, bukan di PN Surabaya" ujar Hussin menambahkan.
Hussin juga mempertanyakan kebijakan menyidangkan kasus tersebut di Pengadilan Negeri Surabaya. Padahal kata Hussin, sejak kasus kematian RB.M.Ridwan sampai detik ini tidak ada gejolak dikalangan masyarakat yang mengarah pada situasi yang tidak terkontrol. “Tapi kenapa kasus adik kami tetap disidangkan diluar daerah”, imbuhnya.
Pantauan dilapangan, ada sekitar 300 massa dari berbagia elemen masyarakat Sumenep.  Diantaranya  Pengurus Takmir Masjid Agung Sumenep, Kelompok Masyarakat Peduli Sumenep (KMPS), dan Pengurus Pondok Pesantren (PP) Al-Akhsan Loteng, Kelurahan Karangduak, Kecamatan Kota.
Mereka datang ke Mapolres Sumenep  dengan mengendarai 9 mobil Pick Up dan 2  unit mobil pribadi pada Rabu (14/12/11) pagi kemarin. Para Demonstran  sengaja  membawa poster dan baleho bertuliskan "Forpimda jangan intervensi kasus ini", "Berantas Mafia Hukum", "Golkar telah Mati" dan
"Mantan Kapolres Sumenep AKBP Susanto telah merekayasa kasus ini", demikian tulisan  dalam poster dan baliho yang mereka bentangkan.
Hussin menambahkan, sudah berulangkali pihaknya menyerukan, baik Polres Sumenep maupun Polda Jatim, agar segera dilakukan rekonstruksi atas kasus peluru nyasar tersebut, untuk memastikan kejelasan asal peluru yang bersarang dikepala bagian belakang almarhum RB.M.Ridwan.
“Malah seruan kami tidak pernah digubris oleh kepolisian. Malah sekarang sudah masuk persidangan. Dan itupun terasa aneh dan indikasi permainan. Pelaksanaan sidang katanya mau digelar di PN Surabaya, terus digeser lagi ke PN Sidorajo. Jangan-jangan ini ada intervensi dari pihak ketiga.," kata Husein, melengkapi orasinya  di halaman Mapolres Sumenep.
Setelah puas melakukan orasi sekitar 30 menit, sebanyak 12 orang dari perwakilan keluarga RB.M. Ridwan diperkenankan melakukan tatap muka langsung dengan Kapolres Sumenep, AKBP Dirin di Aula Sutanto.
Diketahui sebelumnya, RB.M. Ridwan dikenal masyarakat Sumenep sebagai Takmir Majid Agung dan  kader DPC Golkar  Sumenep itu tewas saat antri jamu, dengan kondisi robek dibagian kepala akibat diterjang peluru salah satu oknum anggota Polres pada 6 Oktober 2011 sekitar pukul 21.45 WIB, di kawasan Jalan Trunojoyo.
Saat itu korban langsung dilarikan ke RSUD Moh.Anwar Sumenep. Tim Medis Rumah sakit menemukan ada satu butir proyektil peluru bersarang dikepala korban, hingga membuat RB.M. Ridwan meninggal dunia. Dan tentu  saja mengundang amarah Ibu, istri dan seluruh keluarga korban.
Mereka menuntut  agar anggota Polres Sumenep itu di pecat dari jabatannya. Termasuk Kapolres dan Kastreskrim yang dianggap ikut bertanggung jawab atas meninggalnya RB.M. Ridwan tersebut. (fer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat ini Live Streaming Radio Fakta FM Masih Dalam Tahap Perbaikan dan Penyempurnaan. Mohon bersabar dan terimakasih atas kerjasamanya. “RADIO FAKTA FM, Multi News, Culturism and Local Wisdom
Ferry Arbania Album Jurnalistik Slideshow: FERRY’s trip from Surabaya, Jawa, Indonesia to 2 cities Suriname and Kabupaten Sumenep (near Situbondo) was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.