Selain itu, massa juga menuntut adanya perubahan di negeri ini serta mendesak SBY-Boediono lengser.
"Memperingati 7 harinya sodara kita, anak kita Sondak Hutagalung, kita melihat adanya perubahan di negeri ini," kata salah seorang orator aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya (16/12/2011).
Dalam aksinya, massa juga menilai jika pemerintahan SBY-Boediono telah gagal dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi. Contohnya, kasus Century yang sampai saat ini tidak jelas penyelesaiannya.
"SBY-Boediono tidak tegas dalam menegakkan hukum di Indonesia. Bagaimana bobroknya bangsa Indonesia ini. SBY berfoya-foya untuk menikahkan anaknya, sementara masih banyak masyarakat miskin," teriaknya.
Berbagai poster kritikan terhadap pemerintah juga digelar para demonstran. Diantaranya, "SBY-Boediono = Sembako Mahal, 'Upah Murah, Korupsi Merajalela, Susuahnya Lapangan pekerjaan', 'SBY-Boediono Gagal Berantas Korupsi'.
Aksi ini mendapat penjagaan ratusan polisi ini sempat membuat arus lalu lintas di depan Gedung Negara Grahadi mengalami kemacetan. Pasalnya, peserta unjuk rasa melawan arus dari Jalan Pemuda menuju Jalan Gubernur Suryo.
(bdh/bdh)
Sumber: Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar