FAKTAFM, PASURUAN-Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo, warga Suku Tengger di Kabupaten Pasuruan menggelar Festival Budaya Tengger. Acara yang digelar dalam rangka memperkenalkan budaya, kuliner, serta cinderamata khas Tengger ini, dilangsungkan di lapangan Desa Tosari, Kecamatan Tosari.
"Even seperti ini, baru pertama kali ini digelar secara besar-besaran. Kita sengaja mempublikasikan budaya Tengger, yang selama ini belum pernah terekspos. Harapan kita, Festival Budaya Tengger itu akan menjadi sebuah embrio tujuan wisata," kata Trisno Sudigdo, Tokoh Suku Tengger, Jumat (16/12/2011).
Dia menjelaskan, tak hanya sekali ini saja, namun rencananya Festival Budaya Tengger akan digelar setiap tahun. Dalam festival tersebut, beberapa rangkaian kegiatan digelar. Di antaranya seperti panjat pinang, tayuban, konser band lokal dan kirab reog khas Suku Tengger.
"Beda Reog Tengger dengan Reog Ponorogo, bisa dilihat dari manteranya," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, kirab Reog Tengger ini cukup menyedot perhatian masyarakat. Pasalnya, masing-masing desa, yakni sebanyak 8 desa yang dihuni Suku Tengger mengeluarkan reog untuk dipertontonkan.
"Suku Tengger adalah keturunan Majapahit. Tetapi mereka tak bisa dipisahkan dari Ponorogo, karena Loro Anteng dari sana," jelas Trisno Sudigdo.
Tak hanya itu, dalam Festival Budaya Tengger, masyarakat juga menggelar bazar kuliner dan cinderamata. "Ada sirup khas Tengger yang terbuat dari terong susu, kripik kentang, wingko Tengger dan nasi dan kue aron yang terbuat dari jagung Tengger. Kalau khusus budaya Tengger, kita akan tampilkan setiap bulan sebagai daya tarik wisata," tandasnya.[bec/but][Sumber: Beritajatim.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar