FAKTAFM.COM, SUMENEP- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan dana Rp 9,7 milyar, untuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, baik air pasang, atau hantaman gelombang yang menerjang rumah penduduk di pinggir pantai, juga banjir.
Anggaran Rp 9,7 milyar yang merupakan bantuan dari pusat itu disebar pada 3 Dinas Pekerjaan Umum, yaitu Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Bina Marga, dan Dinas PU Pengairan.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi, Kamis (15/12/11) menjelaskan, dari Rp 9,7 milyar bantuan pusat tersebut, Dinas PU pengairan mendapatkan jatah sebesar Rp 3 milyar lebih. "Dana itu kami gunakan untuk memperbaiki sejumlah tangkis laut yang jebol," katanya.
Selain itu, lanjut Edy, dana Rp 3 milyar tersebut juga digunakan untuk pengerukan sungai yang tiap tahun airnya selalu meluap, seperti di Muangan dan Sindir. "Yang jelas penggunaan bantuan milyaran rupiah dari pusat itu, untuk daerah yang menjadi prioritas perbaikan. Sebab, anggaran itu memang tidak cukup untuk memperbaiki semua tangkis laut yang jebol," paparnya.
Edy menambahkan, pihaknya mengambil skala prioritas dalam memperbaiki tangkis laut jebol, yakni yang lokasinya bersentuhan langsung dengan perumahan penduduk. "Misalnya di Kecamatan Ambunten, Dungkek, termasuk pulau Sapeken, Sapudi, dan Kangean," tuturnya.
Edy berharap, tahun depan Dinas PU Pengairan kembali mendapat kucuran dana lebih besar, untuk tangkis laut yang jebol dan sungai yang belum tersentuh perbaikan.
"Masih banyak daerah yang belum tersentuh dalam perbaikan infrastruktur tangkis laut ini. Lokasinya tersebar di daratan dan kepulauan jebol ini. Kalau hanya dari APBD Sumenep, anggarannya sangat terbatas. Ya mudah-mudahan tahun depan, perolehan dana bantuan dari pusat bisa lebih besar dibanding tahun ini," pungkasnya. [tem/kun]
Anggaran Rp 9,7 milyar yang merupakan bantuan dari pusat itu disebar pada 3 Dinas Pekerjaan Umum, yaitu Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Bina Marga, dan Dinas PU Pengairan.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi, Kamis (15/12/11) menjelaskan, dari Rp 9,7 milyar bantuan pusat tersebut, Dinas PU pengairan mendapatkan jatah sebesar Rp 3 milyar lebih. "Dana itu kami gunakan untuk memperbaiki sejumlah tangkis laut yang jebol," katanya.
Selain itu, lanjut Edy, dana Rp 3 milyar tersebut juga digunakan untuk pengerukan sungai yang tiap tahun airnya selalu meluap, seperti di Muangan dan Sindir. "Yang jelas penggunaan bantuan milyaran rupiah dari pusat itu, untuk daerah yang menjadi prioritas perbaikan. Sebab, anggaran itu memang tidak cukup untuk memperbaiki semua tangkis laut yang jebol," paparnya.
Edy menambahkan, pihaknya mengambil skala prioritas dalam memperbaiki tangkis laut jebol, yakni yang lokasinya bersentuhan langsung dengan perumahan penduduk. "Misalnya di Kecamatan Ambunten, Dungkek, termasuk pulau Sapeken, Sapudi, dan Kangean," tuturnya.
Edy berharap, tahun depan Dinas PU Pengairan kembali mendapat kucuran dana lebih besar, untuk tangkis laut yang jebol dan sungai yang belum tersentuh perbaikan.
"Masih banyak daerah yang belum tersentuh dalam perbaikan infrastruktur tangkis laut ini. Lokasinya tersebar di daratan dan kepulauan jebol ini. Kalau hanya dari APBD Sumenep, anggarannya sangat terbatas. Ya mudah-mudahan tahun depan, perolehan dana bantuan dari pusat bisa lebih besar dibanding tahun ini," pungkasnya. [tem/kun]
Sumber: beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar